Tuesday 3 September 2013

jajaran kehijauan



 Sisipan rambut aku kini mulai terasa janggal, 
entah bila dada terasa sebak, sesak
Jendela pagi yang menutupi percikkan keanggunan suria, punah
Bahangnya Udara khatulistiwa, terasa
Dek kerakusan manusia. 
Aku gelarnya durjana
Rakus menarah bumi, 
mengelola hutan, menjajah isi bumi.
Apatah lagi menguasai, 



jangan sampai engkau sudah terlalu alpa tanpa siapa-siapa yang sanggup menjerat halobamu, 
memimpinmu tinggal dari dasar rakusmu,
Bukan kerna apa, aku takut kau terlalu alpa,
Tanpa siapa-siapa..
Jiwa penenang jelas gelisah, 
mata merahnya menahan amarah, 
jangan sampai terjadi kejadian berdarah
Darah yang mengalir bukan untuk membuktikan kekuasaan, tetapi milikkan
Hutan dijadi lapangan, 
bukau landai disapu mesin hentakkan

Punah, 
lambaian hijau lalang.







Sometimes, we don’t read the past to feel regret
It’s kind of refreshing back the great things already happen
It’s not the matter to turning back the time or redeem all that wrong,
Not either to pursue stand highly , or walk much independency,
Just to remind,
It’s my past, already past.
I’m never even try to varnish that from my memory till last
Bad or sad, happy or clumsy, messy or mercy
Just that memory
Build me up here now,
Guess what, I’m now do much better than the last time I did,
Whether in life, family, friend or myself
Not because I’m now have a high education or powerful, but
I’m just keep looking my past.
No regret, no upset
I have all that memory with me,

that tied mighty..