Tuesday 3 September 2013

jajaran kehijauan



 Sisipan rambut aku kini mulai terasa janggal, 
entah bila dada terasa sebak, sesak
Jendela pagi yang menutupi percikkan keanggunan suria, punah
Bahangnya Udara khatulistiwa, terasa
Dek kerakusan manusia. 
Aku gelarnya durjana
Rakus menarah bumi, 
mengelola hutan, menjajah isi bumi.
Apatah lagi menguasai, 



jangan sampai engkau sudah terlalu alpa tanpa siapa-siapa yang sanggup menjerat halobamu, 
memimpinmu tinggal dari dasar rakusmu,
Bukan kerna apa, aku takut kau terlalu alpa,
Tanpa siapa-siapa..
Jiwa penenang jelas gelisah, 
mata merahnya menahan amarah, 
jangan sampai terjadi kejadian berdarah
Darah yang mengalir bukan untuk membuktikan kekuasaan, tetapi milikkan
Hutan dijadi lapangan, 
bukau landai disapu mesin hentakkan

Punah, 
lambaian hijau lalang.





No comments:

Post a Comment